A. Latar
Belakang
Bahasa merupakan alat atau media yang digunakan untuk
berkomunikasi. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran
dan perasaan kepada orang lain. Dengan bahasa pula manusia dapat mewarisi dan
mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. Bahasa memang memegang peranan
yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Manusia bisa berbahasa melalui
dua proses yaitu, proses pemerolehan dan proses pembelajaran.
Berbahasa adalah salah satu aktivitas sosial. Seperti
halnya aktivitas-aktivitas sosial yang lain, kegiatan berbahasa baru terwujud
bila manusia terlibat di dalamnya. Sosiolinguistik sebagai suatu disiplin ilmu
linguistik yang saat ini sudah mulai populer di sebagian masyarakat Indonesia,
meskipun hanya secara umum tentang sosiolinguistik itu sendiri.
Sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mengkaji
hubungan antara bahasa dan masyarakat penuturnya. Ilmu ini merupakan kajian
kontekstual terhadap ragam penggunaan bahasa masyarakat dalam sebuah komunikasi
yang alami. Ragam dalam kajian ini merupakan masalah pokok yang dipengaruhi
atau memengaruhi perbedaan aspek sosiokultural dalam masyarakat. Ragam bahasa
disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat
atau kelompok yang sangat beragam dan disebabkan oleh para penuturnya yang
tidak homogen. Menurut Halliday, ragam bahasa dapat dibedakan berdasarkan
pemakai (dialek) dan pemakaian (register).
Makalah ini akan mencoba untuk memaparkan tentang
register. Register adalah pemakaian bahasa yang dihubungkan dengan pekerjaan
seseorang (Mansoer Pateda, 1987:64). Menurut Abdul Chaer, ragam bahasa dialek
fungsional berdasarkan bidang pemakaian ini adalah menyangkut bahasa itu
digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya bidang yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah bahasa dunia kesehatan.
B.
Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, adalah:
1.
Apa
pengertian register?
2.
Apa
saja jenis ragam bahasa register?
3.
Apa
pengertian register: bahasa kesehatan?
4.
Bagaimana
bahasa dunia kesehatan di masyarakat?
C.
Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini,
adalah:
1.
Mengetahui
pengertian register.
2.
Mengetahui
jenis ragam bahasa register.
3.
Mengetahui
pengertian register: bahasa kesehatan.
4.
Mengetahui
bahasa dunia kesehatan di masyarakat.
A.
Pengertian Register
Sosiolinguistik
adalah cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat
penuturnya. Ilmu ini merupakan kajian kontekstual terhadap ragam penggunaan
bahasa masyarakat dalam sebuah komunikasi yang alami. Ragam dalam kajian ini
merupakan masalah pokok yang dipengaruhi atau memengaruhi perbedaan aspek
sosiokultural dalam masyarakat. Ragam bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan
interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat
beragam dan disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen.
Dalam hal ragam bahasa ini ada dua pandangan.
Pertama, ragam itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur
bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi, ragam bahasa itu terjadi
sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua,
ragam bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi
dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam. Kedua pandangan ini dapat saja
diterima ataupun ditolak. Yang jelas, ragam bahasa itu dapat diklasifikasikan
berdasarkan adanya keragaman sosial dan fungsi kegiatan di dalam masyarakat
sosial. Namun, Halliday membedakan ragam bahasa berdasarkan pemakai (dialek)
dan pemakaian (register).
Menurut
Nababan (1984), ragam bahasa yang berkenaan dengan pengunaannya, pemakaiannya,
atau fungsinya disebut fungsiolek. Sedangkan menurut Abdul Chaer, ragam bahasa
tersebut disebut register. Register adalah pemakaian bahasa yang dihubungkan dengan
pekerjaan seseorang (Mansoer Pateda, 1987:64).
Menurut
Abdul Chaer, ragam bahasa dialek fungsional berdasarkan bidang pemakaian ini
adalah menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa.
Misalnya, bidang sastra jurnalistik, militer, pertanian, pelayaran,
perekonomian, perdagangan, pendidikan, dan kegiatan keilmuan. Ragam bahasa
berdasarkan bidang kegiatan ini yang paling tampak cirinya adalah dalam bidang
kosakata. Setiap bidang kegiatan ini biasanya mempunyai sejumlah kosakata khusus
atau tertentu yang tidak digunakan dalam bidang lain.
B. Jenis-Jenis
Ragam Bahasa Register
Register adalah pemakaian bahasa yang dihubungkan dengan
bidang pekerjaan. Misalnya dalam bidang sastra jurnalistik, militer, pertanian,
kesehatan, pelayaran, perekonomian, perdagangan, pendidikan, kegiatan keilmuan
dan bidang pekerjaan lainnya.
·
Pada
ragam bahasa jurnalistik mempunyai ciri tertentu, yakni bersifat sederhana,
komunikasi, dan ringkas. Sederhana karena harus dipahami dengan mudah;
komunikasi karena jurnalistik harus menyampaikan berita secara tepat, dan
ringkas karena keterbatasan ruang (dalam media cetak), dan keterbatasan waktu
(dalam media elektronika). Dalam bahasa Indonesia ragam jurnalistik ini dikenal
dengan sering ditanggalkannya awalan me- atau awalan ber- yang di dalam ragam
bahasa baku harus digunakan. Umpamanya kalimat, “gubernur tinjau daerah banjir”: (dalam bahasa baku berbunyi, “gubernur meninjau daerah banjir”).
Contoh:
-
Areal yang selama ini semraut dan tidak sedap
dipandang mata ini akan dijadikan kawasan yang memadukan antara sarana
transportasi unggulan dan sentra perniagaan.
-
Lima perampok gagal bobol ATM.
-
Baru dua jam kerja, PRT larikan bayi.
-
Panwaslu dan KPU DKI beda pendapat.
·
Pada
ragam bahasa militer dikenal dengan cirinya yang ringkas dan bersifat tegas,
sesuai dengan tugas dan kehidupan kemiliteran yang penuh dengan disiplin dan
instruksi. Ragam militer di Indonesia dikenal dengan cirinya yang memerlukan
keringkasan dan ketegasan yang dipenuhi dengan berbagai singkatan dan akronim. Bagi
orang di luar kalangan militer, singkatan dan akronim itu memang seringkali
sukar dipahami, tetapi bagi kalangan militer itu sendiri tidak menjadi
persoalan.
Contoh akronim:
-
Kopassus (Komando Pasukan Khusus)
-
Brimob (Brigade Mobil)
-
Kodam (Komando Daerah Militer
-
Letkol (Letnan Kolonel
-
Lettu (Letnan Satu)
-
Lettda (Letnan Dua)
Contoh kalimat:
-
Seraaaaang!!!
-
Siap Komandan!!!
-
Hormat senjata!!!
·
Sedangkan
ragam bahasa ilmiah yang juga dikenal dengan cirinya yang lugas, jelas, dan bebas dari keambibiguan, serta
segala macam metafora dan idiom. Bebas dari segala keambiguan karena bahasa
ilmiah harus memberikan informasi keilmuan secara jelas, tanpa keraguan akan
makna, dan terbebas dari kemungkinan tafsiran makna yang berbeda. Oleh karena
itulah, bahasa ilmiah tidak menggunakan segala macam metafora dan idiom.
Contoh:
-
Sosiolinguistik adalah cabang linguistik
yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat penuturnya.
-
Kalimat efisien adalah kalimat yang padat isi, bukan
padat kata. Artinya, kalimat itu hanya menggunakan kata dalam jumlah sedikit
tetapi dapat menyampaikan informasi secara tepat dan jelas.
C. Register:
Bahasa Kesehatan
Bahasa kesehatan sebagian besar berasal dari bahasa
asing, kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia meski tidak seluruhnya
karena penerjemahan bahasa itu tidak mudah. Istilah-istilah dunia kesehatan
sebagian besar berasal dari bahasa Yunani purba dan bahasa Latin; sebagian
kecil dari bahasa Jerman, Prancis, dan Inggris. Istilah yang berasal dari
bahasa Belanda pun ada juga beberapa, dari bahasa kita sendiri (bahasa
Indonesia) pun ternyata sudah ada.
Bahasa kesehatan dalam kenyataannya tidak terlalu banyak
digunakan oleh masyarakat karena sifat bahasa kesehatan adalah keilmuan,
sehingga tidak lazim digunakan dalam keseharian masyarakat. Walaupun ada yang
menggunakan bahasa tersebut tetapi bahasa kesehatan yang digunakan masih bahasa
yang sederhana dan tidak banyak. Misalnya bahasa atau istilah kesehatan yang
banyak digunakan masyarakat adalah diabetes,
hipertensi, obesitas, leukemia, anemia, phobia, dan masih banyak lagi.
Contoh:
-
Untuk meredakan nyeri dan demam: pilihlah obat
yang mengandung asetaminofen ditambah dengan aspirin.
-
Estrogen mampu mencegah kanker usus
besar.
-
Vitamin D dapat meningkatkan produksi molekul
cathelicidin, yang mampu membunuh bakteri penyebab tuberculosis (TB).
-
Allicin yang terkandung pada setiap butir bawang putih dapat
mencegah perluasan kanker pada dinding perut.
Analisis Masalah
Dalam
tiap-tiap ilmu pengetahuan banyak sekali dipergunakan orang kata-kata yang
mempunyai arti yang khas dalam ilmu pengetahuan itu dan kebanyakan istilah itu
berasal dari bahasa asing. Di antara berbagai ilmu pengetahuan, ilmu kesehatan
yang lebih banyak memakai istilah yang berasal dari bahasa asing itu.
Bukan ahli-ahli kesehatan saja yang
harus mahir mempergunakannya, tapi masyarakat juga perlu mengetahui
istilah-istilah dunia kesehatan. Istilah-istilah dunia kesehatan sebagian besar
berasal dari bahasa Yunani purba dan bahasa Latin; sebagian kecil dari bahasa
Jerman, Prancis, dan Inggris. Istilah yang berasal dari bahasa Belanda pun ada
juga beberapa, dari bahasa kita sendiri (bahasa Indonesia) pun ternyata sudah
ada.
Perlunya bahasa kesehatan dapat
dimengerti oleh masyarakat, agar masyarakat itu mengerti istilah-istilah yang
dikatakan oleh dokter seperti nama penyakit, pengobatan/terapi, obat-obatan
atau istilah-istilah lainnya. Dengan mengetahui istilah-istilah kesehatan,
meskipun hanya sedikit tetapi itu sudah cukup membantu masyarakat untuk
memgambil langkah yang cepat dan tepat.
Memang ada beberapa istilah-istilah
kesehatan yang menggunakan bahasa Indonesia dan ada juga istilah-istilah
kesehatan yang menggunakan bahasa asing yang sudah tidak asing dan sudah diketahui
masyarakat, tetapi tidak semua orang mengetahui arti dari istilah tersebut.
Misalnya, tidak semua orang mengetahui apa itu “acetaminophen”, tetapi kebanyakan orang lebih mengenal obat pereda
nyeri dan demam itu dengan nama “paracetamol”.
Ada juga penyakit hemoroid yang lebih
dikenal dengan wasir/ambeien.
Ada juga istilah yang sudah banyak
diketahui oleh masyarakat, tapi masyarakat tidak mengetahui kandungan dan
efeknya salah satu contohnya adalah zat yang terkandung dalam bumbu penyedap
makanan yang sering digunakan untuk memasak atau yang terkandung dalam makanan
ringan yang dijual di warung atau supermarket, zat tersebut sering disebut MSG
(monosodium glutamat). Penggunaan MSG
dalam makanan memang akan memberikan rasa yang enak, tetapi penggunaan MSG yang
berlebihan akan menimbulkan penyakit seperti penyakit amandel. Ada juga zat
yang terkandung dalam produk pembersih rumah tangga (pembersih lantai, kaca)
yang berbahaya dan akan memicu asma, yaitu
monoethanolamine atau yang lebih
dikenal dengan aerosol. Cacar air, penyakit ini memang sudah
tidak asing lagi di masyarakat dan semua orang pasti tahu penyakit ini. Tetapi,
tidak semua mengetahui bahwa cacar air dapat menyebabkan penyakit lain. Cacar
air pada anak kecil dapat menyebabkan penyakit herpes yang disebabkan virus
varicella. Sedangkan, cacar air pada orang dewasa dapat menyebabkan
penyakit hepatitis, pneumonia, dan gagal jantung.
Dewasa ini banyak juga istilah yang
sudah tidak asing lagi di masyarakat bahkan menjadi sebuah tren misalnya phoby/fobia, shopaholic, hipersomnia,
detoksifikasi (detoks) dan masih banyak lagi. Phoby/fobia adalah rasa
takut abnormal pada berbagai keadaan dan benda. Shopaholic adalah suatu penyakit mental atau kejiwaan tentang
pemuasan hati dengan berbelanja (shopping).
Sedangkan, hipersomnia adalah
penyakit terlalu banyak tidur. Detoksifikasi (detoks) adalah proses
mengeluarkan toksin yang ada di dalam tubuh.
Tetapi banyak istilah kesehatan yang
masih belum diketahui atau masih terdengar awam di telinga masyarakat, misalnya
penyakit emphysema/emfisema paru,
aneurisma, ensefalitis, meningitis, dan palpasi. Emfisema paru adalah pelebaran dan pecahnya gelembung-gelembung
paru secara abnormal. Aneurisma
adalah kalainan dari pembuluh darah yang pada bagian tertentu mengalami
penggelembungan (pelebaran ddan penipisan dinding pembuluh darah). Ensefalitis adalah peradangan akut di
otak langsung, yang disebabkan oleh virus, bakteri atau komplikasi dari
penyakit lain seperti rabies dan sifilis. Meningitis adalah radang membrane pelindung (selaput) sistem saraf
pusat, penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme,
luka fisik, kanker, atau obat-obatan
tertentu. Sedangkan, palpasi adalah
cara pemeriksaan yang dilakukan dengan meraba.
Pentingnya
mengetahui tentang istilah-istilah kesehatan seperti nama penyakit,
obat-obatan, zat-zat, penyebab penyakit dan lain-lainnya, agar masyarakat dapat
mengambil tindakan yang tepat sebelum ditangani oleh dokter. Jadi,
istilah-istilah kesehatan juga harus dipahami masyarakat, bukan hanya
orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan saja. Agar masyarakat dapat
mengetahui istilah-istilah kesehatan, masyarakat dapat bertanya pada
orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan seperti dokter dan perawat, tetapi
tidak perlu memiliki kamus kesehatan/kedokteran karena harganya cukup mahal,
cukup membaca buku dan majalah kesehatan, serta rajinlah menanyakan pada orang
yang ahlinya.
Simpulan
Dalam
tiap-tiap ilmu pengetahuan banyak sekali dipergunakan orang kata-kata yang
mempunyai arti yang khas dalam ilmu pengetahuan itu dan kebanyakan istilah itu
berasal dari bahasa asing. Di antara berbagai ilmu pengetahuan, ilmu kesehatan
yang lebih banyak memakai istilah yang berasal dari bahasa asing itu.
Bukan ahli-ahli kesehatan saja yang
harus mahir mempergunakannya, tapi masyarakat juga perlu mengetahui
istilah-istilah dunia kesehatan. Istilah-istilah dunia kesehatan sebagian besar
berasal dari bahasa Yunani purba dan bahasa Latin; sebagian kecil dari bahasa
Jerman, Prancis, dan Inggris. Istilah yang berasal dari bahasa Belanda pun ada
juga beberapa, dari bahasa kita sendiri (bahasa Indonesia) pun ternyata sudah
ada.
Memang ada beberapa istilah-istilah
kesehatan yang menggunakan bahasa Indonesia dan ada juga istilah-istilah
kesehatan yang menggunakan bahasa asing yang sudah tidak asing dan sudah
diketahui masyarakat, tetapi tidak semua orang mengetahui arti dari istilah
tersebut. Misalnya, tidak semua orang mengetahui apa itu “acetaminophen”, tetapi kebanyakan orang lebih mengenal obat pereda
nyeri dan demam itu dengan nama “paracetamol”.
Ada juga penyakit hemoroid yang lebih
dikenal dengan wasir/ambeien.
Ada juga istilah yang sudah banyak
diketahui oleh masyarakat, tapi masyarakat tidak mengetahui kandungan dan
efeknya salah satu contohnya adalah zat yang terkandung dalam bumbu penyedap
makanan yang sering digunakan untuk memasak atau yang terkandung dalam makanan
ringan yang dijual di warung atau supermarket, zat tersebut sering disebut MSG
(monosodium glutamat). Ada juga zat
yang terkandung dalam produk pembersih rumah tangga (pembersih lantai, kaca)
yang berbahaya dan akan memicu asma, yaitu
monoethanolamine atau yang lebih
dikenal dengan aerosol.
Dewasa ini banyak juga istilah yang
sudah tidak asing lagi di masyarakat bahkan menjadi sebuah tren misalnya phoby/fobia, shopaholic, hipersomnia,
detoksifikasi (detoks) dan masih banyak lagi. Tetapi banyak istilah kesehatan yang masih belum diketahui atau
masih terdengar awam di telinga masyarakat, misalnya penyakit emphysema/emfisema paru, aneurisma,
ensefalitis, meningitis, dan palpasi.
Pentingnya mengetahui tentang
istilah-istilah kesehatan seperti nama penyakit, obat-obatan, zat-zat, penyebab
penyakit dan lain-lainnya, agar masyarakat dapat mengambil tindakan yang tepat
sebelum ditangani oleh dokter. Jadi, istilah-istilah kesehatan juga harus
dipahami masyarakat, bukan hanya orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan
saja. Agar masyarakat dapat mengetahui istilah-istilah kesehatan, masyarakat
dapat bertanya pada orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan seperti dokter
dan perawat, tetapi tidak perlu memiliki kamus kesehatan/kedokteran karena
harganya cukup mahal, cukup membaca buku dan majalah kesehatan, serta rajinlah
menanyakan pada orang yang ahlinya.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hudson, R.A. 1988. Sosiolinguistik. Bandung: Yayasan Amal
Keluarga.
Majalah Kesehatan Keluarga Dokter Kita. Edisi 3-Thn
IV-Maret 2009.
Nababan, P.W.J.
1984. Sosiluingistik Suatu Penghantar.
Jakarta: Gramedia.
Pateda, Mansoer. 1987. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.
Prevention Indonesia. Edisi Agustus 2008.
. Edisi September 2008.
. Edisi November 2008.
Ramali,
Ahmad, dkk. 2005. Kamus Kedokteran. Jakarta: Imagraph.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar