Kamis, 25 Oktober 2012

BAHASA DUNIA KESEHATAN DI MASYARAKAT


A.    Latar Belakang
Bahasa merupakan alat atau media yang digunakan untuk berkomunikasi. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada orang lain. Dengan bahasa pula manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. Bahasa memang memegang peranan yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Manusia bisa berbahasa melalui dua proses yaitu, proses pemerolehan dan proses pembelajaran.
Berbahasa adalah salah satu aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial yang lain, kegiatan berbahasa baru terwujud bila manusia terlibat di dalamnya. Sosiolinguistik sebagai suatu disiplin ilmu linguistik yang saat ini sudah mulai populer di sebagian masyarakat Indonesia, meskipun hanya secara umum tentang sosiolinguistik itu sendiri.
Sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat penuturnya. Ilmu ini merupakan kajian kontekstual terhadap ragam penggunaan bahasa masyarakat dalam sebuah komunikasi yang alami. Ragam dalam kajian ini merupakan masalah pokok yang dipengaruhi atau memengaruhi perbedaan aspek sosiokultural dalam masyarakat. Ragam bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Menurut Halliday, ragam bahasa dapat dibedakan berdasarkan pemakai (dialek) dan pemakaian (register).
Makalah ini akan mencoba untuk memaparkan tentang register. Register adalah pemakaian bahasa yang dihubungkan dengan pekerjaan seseorang (Mansoer Pateda, 1987:64). Menurut Abdul Chaer, ragam bahasa dialek fungsional berdasarkan bidang pemakaian ini adalah menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya bidang yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bahasa dunia kesehatan.

B.     Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, adalah:
1.      Apa pengertian register?
2.      Apa saja jenis ragam bahasa register?
3.      Apa pengertian register: bahasa kesehatan?
4.      Bagaimana bahasa dunia kesehatan di masyarakat?

C.    Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini, adalah:
1.      Mengetahui pengertian register.
2.      Mengetahui jenis ragam bahasa register.
3.      Mengetahui pengertian register: bahasa kesehatan.
4.      Mengetahui bahasa dunia kesehatan di masyarakat.

A.    Pengertian Register
Sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat penuturnya. Ilmu ini merupakan kajian kontekstual terhadap ragam penggunaan bahasa masyarakat dalam sebuah komunikasi yang alami. Ragam dalam kajian ini merupakan masalah pokok yang dipengaruhi atau memengaruhi perbedaan aspek sosiokultural dalam masyarakat. Ragam bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen.
   Dalam hal ragam bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, ragam itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi, ragam bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, ragam bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam. Kedua pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak. Yang jelas, ragam bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya keragaman sosial dan fungsi kegiatan di dalam masyarakat sosial. Namun, Halliday membedakan ragam bahasa berdasarkan pemakai (dialek) dan pemakaian (register).
Menurut Nababan (1984), ragam bahasa yang berkenaan dengan pengunaannya, pemakaiannya, atau fungsinya disebut fungsiolek. Sedangkan menurut Abdul Chaer, ragam bahasa tersebut disebut register. Register adalah pemakaian bahasa yang dihubungkan dengan pekerjaan seseorang (Mansoer Pateda, 1987:64).
Menurut Abdul Chaer, ragam bahasa dialek fungsional berdasarkan bidang pemakaian ini adalah menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya, bidang sastra jurnalistik, militer, pertanian, pelayaran, perekonomian, perdagangan, pendidikan, dan kegiatan keilmuan. Ragam bahasa berdasarkan bidang kegiatan ini yang paling tampak cirinya adalah dalam bidang kosakata. Setiap bidang kegiatan ini biasanya mempunyai sejumlah kosakata khusus atau tertentu yang tidak digunakan dalam bidang lain.

B.     Jenis-Jenis Ragam Bahasa Register
Register adalah pemakaian bahasa yang dihubungkan dengan bidang pekerjaan. Misalnya dalam bidang sastra jurnalistik, militer, pertanian, kesehatan, pelayaran, perekonomian, perdagangan, pendidikan, kegiatan keilmuan dan bidang pekerjaan lainnya.
·         Pada ragam bahasa jurnalistik mempunyai ciri tertentu, yakni bersifat sederhana, komunikasi, dan ringkas. Sederhana karena harus dipahami dengan mudah; komunikasi karena jurnalistik harus menyampaikan berita secara tepat, dan ringkas karena keterbatasan ruang (dalam media cetak), dan keterbatasan waktu (dalam media elektronika). Dalam bahasa Indonesia ragam jurnalistik ini dikenal dengan sering ditanggalkannya awalan me- atau awalan ber- yang di dalam ragam bahasa baku harus digunakan. Umpamanya kalimat, “gubernur tinjau daerah banjir”: (dalam bahasa baku berbunyi, “gubernur meninjau daerah banjir”).
Contoh:
-          Areal yang selama ini semraut dan tidak sedap dipandang mata ini akan dijadikan kawasan yang memadukan antara sarana transportasi unggulan dan sentra perniagaan.
-          Lima perampok gagal bobol ATM.
-          Baru dua jam kerja, PRT larikan bayi.
-          Panwaslu dan KPU DKI beda pendapat.
·         Pada ragam bahasa militer dikenal dengan cirinya yang ringkas dan bersifat tegas, sesuai dengan tugas dan kehidupan kemiliteran yang penuh dengan disiplin dan instruksi. Ragam militer di Indonesia dikenal dengan cirinya yang memerlukan keringkasan dan ketegasan yang dipenuhi dengan berbagai singkatan dan akronim. Bagi orang di luar kalangan militer, singkatan dan akronim itu memang seringkali sukar dipahami, tetapi bagi kalangan militer itu sendiri tidak menjadi persoalan.
Contoh akronim:
-          Kopassus (Komando Pasukan Khusus)
-          Brimob (Brigade Mobil)
-          Kodam (Komando Daerah Militer
-          Letkol (Letnan Kolonel
-          Lettu (Letnan Satu)
-          Lettda (Letnan Dua)
Contoh kalimat:
-          Seraaaaang!!!
-          Siap Komandan!!!
-          Hormat senjata!!!
·         Sedangkan ragam bahasa ilmiah yang juga dikenal dengan cirinya yang lugas,  jelas, dan bebas dari keambibiguan, serta segala macam metafora dan idiom. Bebas dari segala keambiguan karena bahasa ilmiah harus memberikan informasi keilmuan secara jelas, tanpa keraguan akan makna, dan terbebas dari kemungkinan tafsiran makna yang berbeda. Oleh karena itulah, bahasa ilmiah tidak menggunakan segala macam metafora dan idiom.
Contoh:
-          Sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat penuturnya.
-          Kalimat efisien adalah kalimat yang padat isi, bukan padat kata. Artinya, kalimat itu hanya menggunakan kata dalam jumlah sedikit tetapi dapat menyampaikan informasi secara tepat dan jelas.





C.    Register: Bahasa Kesehatan
Bahasa kesehatan sebagian besar berasal dari bahasa asing, kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia meski tidak seluruhnya karena penerjemahan bahasa itu tidak mudah. Istilah-istilah dunia kesehatan sebagian besar berasal dari bahasa Yunani purba dan bahasa Latin; sebagian kecil dari bahasa Jerman, Prancis, dan Inggris. Istilah yang berasal dari bahasa Belanda pun ada juga beberapa, dari bahasa kita sendiri (bahasa Indonesia) pun ternyata sudah ada.
Bahasa kesehatan dalam kenyataannya tidak terlalu banyak digunakan oleh masyarakat karena sifat bahasa kesehatan adalah keilmuan, sehingga tidak lazim digunakan dalam keseharian masyarakat. Walaupun ada yang menggunakan bahasa tersebut tetapi bahasa kesehatan yang digunakan masih bahasa yang sederhana dan tidak banyak. Misalnya bahasa atau istilah kesehatan yang banyak digunakan masyarakat adalah diabetes, hipertensi, obesitas, leukemia, anemia, phobia, dan masih banyak lagi.
Contoh:
-          Untuk meredakan nyeri dan demam: pilihlah obat yang mengandung asetaminofen ditambah dengan aspirin.
-          Estrogen mampu mencegah kanker usus besar.
-          Vitamin D dapat meningkatkan produksi molekul cathelicidin, yang mampu membunuh bakteri penyebab tuberculosis (TB).
-          Allicin yang terkandung pada setiap butir bawang putih dapat mencegah perluasan kanker pada dinding perut.


Analisis Masalah
Dalam tiap-tiap ilmu pengetahuan banyak sekali dipergunakan orang kata-kata yang mempunyai arti yang khas dalam ilmu pengetahuan itu dan kebanyakan istilah itu berasal dari bahasa asing. Di antara berbagai ilmu pengetahuan, ilmu kesehatan yang lebih banyak memakai istilah yang berasal dari bahasa asing itu.
            Bukan ahli-ahli kesehatan saja yang harus mahir mempergunakannya, tapi masyarakat juga perlu mengetahui istilah-istilah dunia kesehatan. Istilah-istilah dunia kesehatan sebagian besar berasal dari bahasa Yunani purba dan bahasa Latin; sebagian kecil dari bahasa Jerman, Prancis, dan Inggris. Istilah yang berasal dari bahasa Belanda pun ada juga beberapa, dari bahasa kita sendiri (bahasa Indonesia) pun ternyata sudah ada.
            Perlunya bahasa kesehatan dapat dimengerti oleh masyarakat, agar masyarakat itu mengerti istilah-istilah yang dikatakan oleh dokter seperti nama penyakit, pengobatan/terapi, obat-obatan atau istilah-istilah lainnya. Dengan mengetahui istilah-istilah kesehatan, meskipun hanya sedikit tetapi itu sudah cukup membantu masyarakat untuk memgambil langkah yang cepat dan tepat.
            Memang ada beberapa istilah-istilah kesehatan yang menggunakan bahasa Indonesia dan ada juga istilah-istilah kesehatan yang menggunakan bahasa asing yang sudah tidak asing dan sudah diketahui masyarakat, tetapi tidak semua orang mengetahui arti dari istilah tersebut. Misalnya, tidak semua orang mengetahui apa itu “acetaminophen”, tetapi kebanyakan orang lebih mengenal obat pereda nyeri dan demam itu dengan nama “paracetamol”. Ada juga penyakit hemoroid yang lebih dikenal dengan wasir/ambeien.
            Ada juga istilah yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat, tapi masyarakat tidak mengetahui kandungan dan efeknya salah satu contohnya adalah zat yang terkandung dalam bumbu penyedap makanan yang sering digunakan untuk memasak atau yang terkandung dalam makanan ringan yang dijual di warung atau supermarket, zat tersebut sering disebut MSG (monosodium glutamat). Penggunaan MSG dalam makanan memang akan memberikan rasa yang enak, tetapi penggunaan MSG yang berlebihan akan menimbulkan penyakit seperti penyakit amandel. Ada juga zat yang terkandung dalam produk pembersih rumah tangga (pembersih lantai, kaca) yang berbahaya dan akan memicu asma, yaitu monoethanolamine atau yang lebih dikenal dengan aerosol. Cacar air, penyakit ini memang sudah tidak asing lagi di masyarakat dan semua orang pasti tahu penyakit ini. Tetapi, tidak semua mengetahui bahwa cacar air dapat menyebabkan penyakit lain. Cacar air pada anak kecil dapat menyebabkan penyakit herpes yang disebabkan virus varicella. Sedangkan, cacar air pada orang dewasa dapat menyebabkan penyakit hepatitis, pneumonia, dan gagal jantung.
            Dewasa ini banyak juga istilah yang sudah tidak asing lagi di masyarakat bahkan menjadi sebuah tren misalnya phoby/fobia, shopaholic, hipersomnia, detoksifikasi (detoks) dan masih banyak lagi. Phoby/fobia adalah rasa takut abnormal pada berbagai keadaan dan benda. Shopaholic adalah suatu penyakit mental atau kejiwaan tentang pemuasan hati dengan berbelanja (shopping). Sedangkan, hipersomnia adalah penyakit terlalu banyak  tidur. Detoksifikasi (detoks) adalah proses mengeluarkan toksin yang ada di dalam tubuh.
            Tetapi banyak istilah kesehatan yang masih belum diketahui atau masih terdengar awam di telinga masyarakat, misalnya penyakit emphysema/emfisema paru, aneurisma, ensefalitis, meningitis, dan palpasi. Emfisema paru adalah pelebaran dan pecahnya gelembung-gelembung paru secara abnormal. Aneurisma adalah kalainan dari pembuluh darah yang pada bagian tertentu mengalami penggelembungan (pelebaran ddan penipisan dinding pembuluh darah). Ensefalitis adalah peradangan akut di otak langsung, yang disebabkan oleh virus, bakteri atau komplikasi dari penyakit lain seperti rabies dan sifilis. Meningitis adalah radang membrane pelindung (selaput) sistem saraf pusat, penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Sedangkan, palpasi adalah cara pemeriksaan yang dilakukan dengan meraba.
            Pentingnya mengetahui tentang istilah-istilah kesehatan seperti nama penyakit, obat-obatan, zat-zat, penyebab penyakit dan lain-lainnya, agar masyarakat dapat mengambil tindakan yang tepat sebelum ditangani oleh dokter. Jadi, istilah-istilah kesehatan juga harus dipahami masyarakat, bukan hanya orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan saja. Agar masyarakat dapat mengetahui istilah-istilah kesehatan, masyarakat dapat bertanya pada orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan seperti dokter dan perawat, tetapi tidak perlu memiliki kamus kesehatan/kedokteran karena harganya cukup mahal, cukup membaca buku dan majalah kesehatan, serta rajinlah menanyakan pada orang yang ahlinya.

Simpulan
Dalam tiap-tiap ilmu pengetahuan banyak sekali dipergunakan orang kata-kata yang mempunyai arti yang khas dalam ilmu pengetahuan itu dan kebanyakan istilah itu berasal dari bahasa asing. Di antara berbagai ilmu pengetahuan, ilmu kesehatan yang lebih banyak memakai istilah yang berasal dari bahasa asing itu.
            Bukan ahli-ahli kesehatan saja yang harus mahir mempergunakannya, tapi masyarakat juga perlu mengetahui istilah-istilah dunia kesehatan. Istilah-istilah dunia kesehatan sebagian besar berasal dari bahasa Yunani purba dan bahasa Latin; sebagian kecil dari bahasa Jerman, Prancis, dan Inggris. Istilah yang berasal dari bahasa Belanda pun ada juga beberapa, dari bahasa kita sendiri (bahasa Indonesia) pun ternyata sudah ada.
            Memang ada beberapa istilah-istilah kesehatan yang menggunakan bahasa Indonesia dan ada juga istilah-istilah kesehatan yang menggunakan bahasa asing yang sudah tidak asing dan sudah diketahui masyarakat, tetapi tidak semua orang mengetahui arti dari istilah tersebut. Misalnya, tidak semua orang mengetahui apa itu “acetaminophen”, tetapi kebanyakan orang lebih mengenal obat pereda nyeri dan demam itu dengan nama “paracetamol”. Ada juga penyakit hemoroid yang lebih dikenal dengan wasir/ambeien.
            Ada juga istilah yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat, tapi masyarakat tidak mengetahui kandungan dan efeknya salah satu contohnya adalah zat yang terkandung dalam bumbu penyedap makanan yang sering digunakan untuk memasak atau yang terkandung dalam makanan ringan yang dijual di warung atau supermarket, zat tersebut sering disebut MSG (monosodium glutamat). Ada juga zat yang terkandung dalam produk pembersih rumah tangga (pembersih lantai, kaca) yang berbahaya dan akan memicu asma, yaitu monoethanolamine atau yang lebih dikenal dengan aerosol.
            Dewasa ini banyak juga istilah yang sudah tidak asing lagi di masyarakat bahkan menjadi sebuah tren misalnya phoby/fobia, shopaholic, hipersomnia, detoksifikasi (detoks) dan masih banyak lagi. Tetapi banyak istilah kesehatan yang masih belum diketahui atau masih terdengar awam di telinga masyarakat, misalnya penyakit emphysema/emfisema paru, aneurisma, ensefalitis, meningitis, dan palpasi.
            Pentingnya mengetahui tentang istilah-istilah kesehatan seperti nama penyakit, obat-obatan, zat-zat, penyebab penyakit dan lain-lainnya, agar masyarakat dapat mengambil tindakan yang tepat sebelum ditangani oleh dokter. Jadi, istilah-istilah kesehatan juga harus dipahami masyarakat, bukan hanya orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan saja. Agar masyarakat dapat mengetahui istilah-istilah kesehatan, masyarakat dapat bertanya pada orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan seperti dokter dan perawat, tetapi tidak perlu memiliki kamus kesehatan/kedokteran karena harganya cukup mahal, cukup membaca buku dan majalah kesehatan, serta rajinlah menanyakan pada orang yang ahlinya.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Hudson, R.A. 1988. Sosiolinguistik. Bandung: Yayasan Amal Keluarga.
Majalah Kesehatan Keluarga Dokter Kita. Edisi 3-Thn IV-Maret 2009.
Nababan, P.W.J. 1984. Sosiluingistik Suatu Penghantar. Jakarta: Gramedia.
Pateda, Mansoer. 1987. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.
Prevention Indonesia. Edisi Agustus 2008.
                   . Edisi September 2008.
                    . Edisi November 2008.
Ramali, Ahmad, dkk. 2005. Kamus Kedokteran. Jakarta: Imagraph.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar