Selasa, 03 Juni 2014

CERMIN

Tuhan, malam itu aku bercermin. Aku menemukan sepasang mata yang bernanar, terkadang kosong, suatu ketika penuh kesedihan, kesepian, ketakutan, benci dan kehilangan.
Tuhan, apakah itu yang kurasakan tercermin lewat mata itu? Jujur, aku tertegun saat itu Tuhanku. Merasa miris dengan yang diperlihatkan pandangan tanpa asa, tanpa cinta, dan tanpa bahagia. Keduanya menangis namun tanpa air mata, lukanya t'lah meleburkan pusat rasa menjadikannya berkeping-keping.
Ya, tak ada cinta di sana, pandangannya kosong, mungkin karena lelah dengan semua rasa sakit. Sungguh aku ingin membantu, membuatnya bahagia tanpa ada lagi luka yang tertinggal tapi aku tak berdaya karena kenyataannya semua yang kulihat adalah aku sendiri dalam cermin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar