Hey, aku tak sadar ketika kamu mendekat, kupikir bukan lelucon. Kemudian kamu pergi-menghilang tanpa sepatah kata pun, tak pernah lagi ada sapa dan menyalamiku. Padahal aku mulai berharap.
Lalu rinduku memuncak dan aku coba menyapamu terlebih dahulu, tapi aku kecewa: semua terungkap jelas dari bahasamu yang acuh tak acuh. Ternyata semuanya palsu, lelucon belaka.
Untung saja tak butuh waktu lama untuk pulih, karena kamu pun terlalu cepat merasuki ruang nalar dan ketika kamu pergi pun, hanya sesaat-sekejap aku telah baik-baik saja...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar