Rabu, 09 Mei 2012

MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN


E-LEARNING DALAM DUNIA PENDIDIKAN

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Pendidikan
Dosen: Dr. Yudi Yuniardi, M.Pd.






oleh:
Silvi Restu Suseno (2322110019)




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012





E-LEARNING DALAM DUNIA PENDIDIKAN

A.    Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu proses mengubah tingkah laku anak didik menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri. Pribadi yang mandiri adalah pribadi yang secara mandiri mampu berpikir, menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru, melihat permasalahan serta menemukan cara pemecahan baru yang bernalar dan lebih dapat dipertanggungjawabkan, untuk itu dibutuhkan model pembelajaran yang inovatif dan bervariasi. Salah satu model pembelajaran inovatif yang sedang berkembang yaitu pembelajaran dengan mengunakan dan memanfaatkan teknologi informasi. IT atau Information Technology memberikan kontribusi yang luar biasa dalam hal penyebaran materi informasi ke seluruh belahan dunia.
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan Internet.  Perkembangan IT yang sedemikian pesat tersebut menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Dunia pendidikan pun tak luput dari sentuhannya. Integrasi teknologi informasi ke dalam duina pendidikan telah menciptakan pengaruh besar. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, mutu dan efisiensi pendidikan dapat ditingkatkan.
Di tengah kemelut dunia pendidikan Indonesia yang tak kunjung selesai, kehadiran teknologi informasi menjadi satu titik cerah yang diharapkan mampu memberi sumbangan berarti dalam meningkatkan mutu pendidikan.Salah satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi.
Sekarang ini teknologi banyak dimanfaatkan oleh semua kalangan baik dari kalangan perusahaan, pemerintahan, maupun kalangan pendidikan. Pada kalangan pendidikan teknologi khususnya internet mulai diterapkan dalam proses pembelajaran, karena penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi semakin menjadi tuntutan yang harus diikuti dalam proses pembelajaran.
Salah satu produk integrasi teknologi informasi ke dalam dunia pendidikan adalah e-learning. Saat ini e-learning mulai mengambil perhatian banyak pihak, baik dari kalangan akademik, profesional, perusahaan maupun industri. Di institusi pendidikan tinggi misalnya, e-learning telah membuka cakrawala baru dalam proses belajar mengajar. Sedangkan di lingkungan industri, e-learning dinilai mampu membantu proses dalam meningkatkan kompetensi pegawai atau sumber daya manusia. Dari dunia akademis metode pembelajaran ini sudah mulai banyak diterapkan dan dikembangkan. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu keniscayaan dalam pendidikan, khususnya dalam pembelajaran di masa sekarang dan masa yang akan datang.

B.     E-learning
Istilah e-learning sangat populer beberapa tahun belakangan ini, meskipun konsepnya sudah lama dimunculkan sebelumnya. Istilah ini sendiri memiliki definisi yang sangat luas. Terminologi e-learning cukup banyak dikemukakan dalam berbagai sudut pandang, namun pada dasarnya mengarah pada pengertian yang sama. Huruf e pada e-learning berarti elektronik yang kerap disepadankan dengan kata virtual (maya) atau distance (jarak). Dari hal ini dikemudian muncul istilah virtual learning (pembelajaran di dunia maya) atau distance learning (pembelajaran jarak jauh). Sedangkan kata learning sering diartikan dengan belajar pendidikan (education) atau pelatihan (training).
E-learning pada hakikatnya adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi. Secara ringkas, Anwas, 2005 (http://tanpasekolah.wordpress.com, diakses 7 Mei 2012) menyatakan e-learning perlu diciptakan seolah-olah peserta didik belajar secara konvensional, hanya saja dipindahkan ke dalam system digital melalui internet. Jadi, e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektornika dalam pelaksanaannya, e-learning menggunakan jasa audio, video, perangkat komputer, atau kombinasi dari ketiganya. E-learning merupakan sebuah proses pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan). Ini berarti dengan e-learning memungkinkan tersampaikan bahan ajar kepada para peserta didik dengan menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi berupa komputer dan jaringan internet. Dengan e-learning, belajar bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, melalui jalur apa saja dan dengan kecepatan akses apapun. Proses pembelajaran berlangsung efisien dan efektif.

C.    Pengembangan Model E-learning
Menurut  Haughey (Suyanto, 2005 dalam Toruan, 2010:10) tentang pengembangan e-learning. Menurutnya ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course.
Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.
Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampaikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.
Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan narasumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.

D.    Manfaat dari e-learning
Dalam penggunaan e-learning terdapat beberapa manfaat yaitu :
a.  Lebih mudah mendapatkan materi atau informasi
Jika kita menggunakan model pembelajaran berbasis e-learning, kita akan lebih mudah untuk mencari dan mendapatkan materi atau informasi. Tinggal ketik apa yang kita cari, tunggu sebentar, kita langsung dapat materinya.
b.  Bisa mendapatkan materi lebih banyak
Kita bisa mendapatkan banyak sekali materi, tidak hanya dari dalam negeri bahkan kita bisa mencari materi yang berasal dari luar negeri yang tentunya akan menambah wawasan bagi kita dan juga bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
c.  Pembelajaran lebih efektif dan efisien
Jika ada tugas, kita bisa mencari bahan yang kita butuhkan dengan cepat. Tidak harus ke sana ke mari untuk mendapatkan bahan yang kita butuhkan.
d.  Dapat berinteraksi langsung dengan  siapapun
Seorang siswa bisa saja bertanya pada temannya materi apa yang diajarkan hari ini atau tugas apa yang diberikan, jika hari itu tidak bisa berangkat ke sekolah karena suatu alasan. Siswa juga bertanya langsung pada gurunya apa materi yang akan diajarkan tadi atau tugas apa yang diberikannya. Dalam interkasi, dia bisa menggunakan media tulisan. Siswa mengetik apa yang akan dibicarakan atau ditanyakan kemudian dikirim ke alamat yang dituju. Siswa  juga bisa berinteraksi langsung, bisa tatap muka dan berbicara langsung dengan orang yang diajak bicara. Karena kemajuan teknologi, sekarang hal tersebut bisa terjadi dengan alat yang bernama webcam.
e.  Bisa mengetahui materi atau tugas lebih awal
Siswa bisa melihat jadwal atau tugas yang diberikan oleh gurunya yang sudah di upload. Jadi, siswa sudah tahu apa yang dilakukan hari ini dan dapat mempersiapkannya lebih awal.

E.     Kelebihan dan Kekurangan e-learning
E-learning dapat mempermudah interaksi antara peserta didik dengan pengajar. Mereka dapat saling berbagi hal yang menyangkut tugas-tugas  ataupun kebutuhan pengembangan diri para peserta didik. Pengajar dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa di tempat tertentu di dalam websites untuk di akses oleh siswa. Bahan belajar di tempatkan pada webs berupa gambar, video, animasi, teks, grafik, dan simulasi yang bersifat interaktif. Bahan-bahan belajar yang dapat diakses oleh siswa setiap saat dan memudahkan guru dalam melakukan pembaharuan dari sisi isi materi sesuai dengan perkemabangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
            Sesuai uraian diatas maka terdapat kelebihan dan kekurangan dari e-learning. Adapun kelebihan dari e-learning yaitu:
a.       Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi siswa karena kemampuannya dapat berinterkasi langsung, sehingga pemahaman terhadap materi pembelajaran akan lebih bermakna (meaningfull), mudah dipahami, mudah diingat dan mudah pula untuk diungkapkan kembali;
b.      Dapat memperbaiki tingkat pemahaman dan daya ingat seseorang (Retention of information) terhadap pengetahuan yang disampaikan, karena konten yang bervariasi, interaksi yang menarik perhatian, immediate feedback, dan adanya interaksi dengan e-learner dan e-instructor lain;
c.       Adanya kerjasama dalam komunitas on-line, sehingga memudahkan berlangsungnya proses transfer informasi dan komunikasi, sehingga setiap elemen tidak akan kekurangan sumber/bahan belajar;
d.      Administrasi dan pengurusan yang berpusat, sehingga memudahkan dilakukannya akses dalam oprasionalnya;
e.       Menghemat atau mengurangi biaya pendidikan, seperti berkurangnya biaya untuk membayar pengajar atau biaya akomodasi dan transpotasi siswa ke tempat belajar;
f.       Pembelajaran dengan dukungan teknologi internet membuat pusat perhatian dalam pembelajaran tertuju pada siswa. Ini berarti dalam pembelajaran siswa tidak bergantung pada pengajar. Siswa belajar dengan mandiri untuk menggali (mengeksplorasi) ilmu pengetahuan melalui internet dan media informasi lainnya. Kemandirian siswa akan meningkat, karena setiap siswa dituntut untuk mempelajari dan mengembangkan materi secara mandiri. Siswa belajar sesuai dengan kemampuannya sendiri, sehingga akan meningkatkan rasa percaya dirinya.
Disamping itu, Bates dan Wulf (Toruan, 2010:14) menambahkan bahwa pembelajaran e-learning juga memiliki kelebihan sebagai berikut :
a.       Meningkatkan interaksi pembelajaran (enhace interactivity)
Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran melalui internet dapat meningkatkan kadar ineteraksi pembelajaran antara siswa dengan bahan belajar, siswa dengan guru, dan antara sesama siswa. Dalam kegiatan pembelajaran elektronik melalui internet, siswa yang terpisah satu sama lainnya disamping itu juga terpisah dari guru sehingga siswa merasakan keleluasaan atau bebas untuk mengungkapkan pendapat atau mengajukan pertanyaan karena tidak ada siswa lainnya yang secara fisik mengamati dirinya.
Dengan demikian, siswa yang pemalu tidak akan merasa kwatir lagi akan dicemooh, dikritik, atau dilecehkan karena pendapat atau pertanyaan yang diajukan mungkin dinilai kurang berbobot. Melalui pembelajaran on-line, setiap siswa merasakan adanya kebebasan untuk mengajukan pertanyaan atau menyampaikan pendapat.
b.      Mempermudah interkasi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility)
Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektornik dan tersedia untuk diakses oleh siswa melalui internet, maka siswa dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan di manapun dia berada.
Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, yang dapat diserahkan ke guru begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu penyerahan tugas harus menunggu sampai ada janji untuk bertemu guru. Juga tidak perlu menunggu sampai ada waktu luang guru untuk mendiskusikan hasil pelaksanaan tugas  tugas apabila dikehendaki.
c.       Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reach a global audience)
Pembelajaran yang fleksibel dari sis waktu dan tempat, maka jumlah siswa yang dapat dijangkau kegiatan pembelajaran elektronik melalui internet semakin lebih banyak atau luas (dari jarak jauh) dan lengkap, tidak terbatas oleh waktu karena bisa dilakukan kapan saja.
d.      Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities)
Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai software yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar yang telah dikemas dapat dilakukan secara periodik dengan cara yang lebih mudah sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya.
Besarnya peran dan manfaat E-learning dalam suatu pembelajaran sehingga E-learning tersebut tidak lepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kekurangan E-learning yang dikemukakan oleh Bullen (Soekartawi, 2003 dalam Toruan, 2010:15) antara lain :
a.       Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa bahkan antar siswa itu sendiri.
b.      Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong mengarah ke aspek bisnis/komersial.
c.       Proses belajar mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
d.      Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional.
e.       Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung akan gagal.
f.       Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
g.      Kurangnya tenaga atau pelaku pendidikan yang menguasai bahasa pemprograman komputer dan memiliki keahlian di bidang internet.

F.     Simpulan
E-learning merupakan sebuah proses pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan). Ini berarti dengan e-learning memungkinkan tersampaikan bahan ajar kepada para peserta didik dengan menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi berupa komputer dan jaringan internet. Dengan e-learning, belajar bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, melalui jalur apa saja dan dengan kecepatan akses apapun. Proses pembelajaran berlangsung efisien dan efektif.
Kelebihan dari e-learning adalah siswa tidak bosan di dalam kelas sehingga ada suatu inovasi dalam pembelajaran dan siswa lebih tertarik belajar dengan inovasi baru tersebut. Akan tetapi kekurangan dari e-learning ini adalah guru tidak bisa online selama 24 jam, guru harus benar-benar bisa menyesuaikan materi pada web sehingga ketercapaian materi tersebut akan didapat peningkatan.


DAFTAR PUSTAKA

Toruan, Angriana Brl. 2010. Pengaruh E-Learning Terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Sistem Imun Di SMA. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Kedudukan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran. Tersedia: http://tanpasekolah.wordpress.com/2012/04/19/kedudukan-dan-pemanfaatan-teknologi-informasi-dalam-pembelajaran/  (diakses 7 Mei 2012).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar