E-LEARNING DALAM DUNIA PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan
Komunikasi
dalam Pendidikan
Dosen:
Dr. Yudi Yuniardi, M.Pd.
oleh:
Silvi Restu Suseno (2322110019)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BAHASA INDONESIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012
E-LEARNING
DALAM DUNIA PENDIDIKAN
A.
Pendahuluan
Pendidikan
merupakan suatu proses mengubah tingkah laku anak didik menjadi manusia dewasa
yang mampu hidup mandiri. Pribadi yang mandiri adalah pribadi yang secara
mandiri mampu berpikir, menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru, melihat
permasalahan serta menemukan cara pemecahan baru yang bernalar dan lebih dapat
dipertanggungjawabkan, untuk itu dibutuhkan model pembelajaran yang inovatif
dan bervariasi. Salah satu model pembelajaran inovatif yang sedang berkembang yaitu
pembelajaran dengan mengunakan dan memanfaatkan teknologi informasi. IT atau Information Technology memberikan
kontribusi yang luar biasa dalam hal penyebaran materi informasi ke seluruh
belahan dunia.
Perkembangan
teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan
yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat
dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada
informasi surat kabar, audio visual
dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu
diantaranya melalui jaringan Internet.
Perkembangan IT yang sedemikian pesat
tersebut menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Dunia
pendidikan pun tak luput dari sentuhannya. Integrasi teknologi informasi ke
dalam duina pendidikan telah menciptakan pengaruh besar. Dengan memanfaatkan
kecanggihan teknologi informasi, mutu dan efisiensi pendidikan dapat
ditingkatkan.
Di tengah kemelut dunia pendidikan Indonesia yang tak
kunjung selesai, kehadiran teknologi informasi menjadi satu titik cerah yang
diharapkan mampu memberi sumbangan berarti dalam meningkatkan mutu pendidikan.Salah satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup
berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada
dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari
pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang
memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi.
Sekarang ini
teknologi banyak dimanfaatkan oleh semua kalangan baik dari kalangan perusahaan,
pemerintahan, maupun kalangan pendidikan. Pada kalangan pendidikan teknologi
khususnya internet mulai diterapkan dalam proses pembelajaran, karena
penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi semakin menjadi tuntutan yang
harus diikuti dalam proses pembelajaran.
Salah satu produk integrasi teknologi informasi ke dalam
dunia pendidikan adalah e-learning.
Saat ini e-learning mulai mengambil
perhatian banyak pihak, baik dari kalangan akademik, profesional, perusahaan
maupun industri. Di institusi pendidikan tinggi misalnya, e-learning telah membuka cakrawala baru dalam proses belajar
mengajar. Sedangkan di lingkungan industri, e-learning
dinilai mampu membantu proses dalam meningkatkan kompetensi pegawai atau sumber
daya manusia. Dari dunia akademis metode pembelajaran ini sudah mulai banyak diterapkan
dan dikembangkan. Kehadiran
teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu keniscayaan dalam
pendidikan, khususnya dalam pembelajaran di masa sekarang dan masa yang akan
datang.
B.
E-learning
Istilah e-learning sangat populer beberapa tahun
belakangan ini, meskipun konsepnya sudah lama dimunculkan sebelumnya. Istilah
ini sendiri memiliki definisi yang sangat luas. Terminologi e-learning cukup banyak dikemukakan dalam berbagai sudut pandang,
namun pada dasarnya mengarah pada pengertian yang sama. Huruf e pada e-learning berarti elektronik yang kerap
disepadankan dengan kata virtual (maya) atau distance (jarak). Dari hal ini dikemudian muncul istilah virtual learning (pembelajaran di dunia
maya) atau distance learning
(pembelajaran jarak jauh). Sedangkan kata learning
sering diartikan dengan belajar pendidikan (education)
atau pelatihan (training).
E-learning pada
hakikatnya adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituang dalam format
digital dan disajikan melalui teknologi informasi. Secara ringkas, Anwas, 2005 (http://tanpasekolah.wordpress.com,
diakses 7 Mei 2012) menyatakan e-learning
perlu diciptakan seolah-olah peserta didik belajar secara konvensional, hanya
saja dipindahkan ke dalam system digital
melalui internet. Jadi, e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan
perangkat elektornika dalam pelaksanaannya, e-learning
menggunakan jasa audio, video, perangkat komputer, atau kombinasi dari
ketiganya. E-learning merupakan
sebuah proses pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan). Ini
berarti dengan e-learning
memungkinkan tersampaikan bahan ajar kepada para peserta didik dengan
menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi berupa komputer dan
jaringan internet. Dengan e-learning, belajar
bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, melalui jalur apa saja dan dengan
kecepatan akses apapun. Proses pembelajaran berlangsung efisien dan efektif.
C. Pengembangan Model E-learning
Menurut Haughey (Suyanto,
2005 dalam Toruan, 2010:10) tentang pengembangan e-learning. Menurutnya ada tiga kemungkinan dalam pengembangan
sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric course,
dan web enhanced course.
Web
course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan,
yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan
adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan,
ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui
internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.
Web
centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar
jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampaikan melalui
internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi.
Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari
materi pelajaran melalui web yang
telah dibuatnya. Siswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari
situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih
banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet
tersebut.
Web
enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan
kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk
memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar,
sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan narasumber
lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai
teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan
menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi
melalui web yang menarik dan
diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan
lain yang diperlukan.
D. Manfaat
dari e-learning
Dalam penggunaan e-learning terdapat beberapa manfaat
yaitu :
a. Lebih mudah
mendapatkan materi atau informasi
Jika kita
menggunakan model pembelajaran berbasis e-learning,
kita akan lebih mudah untuk mencari dan mendapatkan materi atau informasi.
Tinggal ketik apa yang kita cari, tunggu sebentar, kita langsung dapat
materinya.
b. Bisa
mendapatkan materi lebih banyak
Kita bisa
mendapatkan banyak sekali materi, tidak hanya dari dalam negeri bahkan kita
bisa mencari materi yang berasal dari luar negeri yang tentunya akan menambah
wawasan bagi kita dan juga bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Pembelajaran
lebih efektif dan efisien
Jika ada tugas,
kita bisa mencari bahan yang kita butuhkan dengan cepat. Tidak harus ke sana ke
mari untuk mendapatkan bahan yang kita butuhkan.
d. Dapat
berinteraksi langsung dengan siapapun
Seorang siswa bisa
saja bertanya pada temannya materi apa yang diajarkan hari ini atau tugas apa
yang diberikan, jika hari itu tidak bisa berangkat ke sekolah karena suatu
alasan. Siswa juga bertanya langsung pada gurunya apa materi yang akan
diajarkan tadi atau tugas apa yang diberikannya. Dalam interkasi, dia bisa
menggunakan media tulisan. Siswa mengetik apa yang akan dibicarakan atau
ditanyakan kemudian dikirim ke alamat yang dituju. Siswa juga bisa berinteraksi langsung, bisa tatap
muka dan berbicara langsung dengan orang yang diajak bicara. Karena kemajuan
teknologi, sekarang hal tersebut bisa terjadi dengan alat yang bernama webcam.
e. Bisa mengetahui
materi atau tugas lebih awal
Siswa bisa melihat
jadwal atau tugas yang diberikan oleh gurunya yang sudah di upload. Jadi, siswa
sudah tahu apa yang dilakukan hari ini dan dapat mempersiapkannya lebih awal.
E. Kelebihan
dan Kekurangan e-learning
E-learning
dapat mempermudah interaksi antara peserta didik dengan pengajar. Mereka dapat
saling berbagi hal yang menyangkut tugas-tugas
ataupun kebutuhan pengembangan diri para peserta didik. Pengajar dapat
menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh
siswa di tempat tertentu di dalam websites
untuk di akses oleh siswa. Bahan belajar di tempatkan pada webs berupa gambar, video, animasi, teks, grafik, dan simulasi yang
bersifat interaktif. Bahan-bahan belajar yang dapat diakses oleh siswa setiap
saat dan memudahkan guru dalam melakukan pembaharuan dari sisi isi materi
sesuai dengan perkemabangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sesuai
uraian diatas maka terdapat kelebihan dan kekurangan dari e-learning. Adapun kelebihan
dari e-learning yaitu:
a.
Memberikan
pengalaman yang menarik dan bermakna bagi siswa karena kemampuannya dapat
berinterkasi langsung, sehingga pemahaman terhadap materi pembelajaran akan
lebih bermakna (meaningfull), mudah
dipahami, mudah diingat dan mudah pula untuk diungkapkan kembali;
b.
Dapat
memperbaiki tingkat pemahaman dan daya ingat seseorang (Retention of information) terhadap pengetahuan yang disampaikan,
karena konten yang bervariasi, interaksi yang menarik perhatian, immediate
feedback, dan adanya interaksi dengan e-learner
dan e-instructor lain;
c.
Adanya
kerjasama dalam komunitas on-line,
sehingga memudahkan berlangsungnya proses transfer informasi dan komunikasi,
sehingga setiap elemen tidak akan kekurangan sumber/bahan belajar;
d.
Administrasi
dan pengurusan yang berpusat, sehingga memudahkan dilakukannya akses dalam
oprasionalnya;
e.
Menghemat
atau mengurangi biaya pendidikan, seperti berkurangnya biaya untuk membayar
pengajar atau biaya akomodasi dan transpotasi siswa ke tempat belajar;
f.
Pembelajaran
dengan dukungan teknologi internet membuat pusat perhatian dalam pembelajaran
tertuju pada siswa. Ini berarti dalam pembelajaran siswa tidak bergantung pada
pengajar. Siswa belajar dengan mandiri untuk menggali (mengeksplorasi) ilmu
pengetahuan melalui internet dan media informasi lainnya. Kemandirian siswa
akan meningkat, karena setiap siswa dituntut untuk mempelajari dan
mengembangkan materi secara mandiri. Siswa belajar sesuai dengan kemampuannya
sendiri, sehingga akan meningkatkan rasa percaya dirinya.
Disamping itu,
Bates dan Wulf (Toruan, 2010:14) menambahkan bahwa pembelajaran e-learning juga memiliki kelebihan
sebagai berikut :
a.
Meningkatkan
interaksi pembelajaran (enhace
interactivity)
Apabila dirancang
secara cermat, pembelajaran melalui internet dapat meningkatkan kadar
ineteraksi pembelajaran antara siswa dengan bahan belajar, siswa dengan guru,
dan antara sesama siswa. Dalam kegiatan pembelajaran elektronik melalui
internet, siswa yang terpisah satu sama lainnya disamping itu juga terpisah
dari guru sehingga siswa merasakan keleluasaan atau bebas untuk mengungkapkan
pendapat atau mengajukan pertanyaan karena tidak ada siswa lainnya yang secara
fisik mengamati dirinya.
Dengan demikian,
siswa yang pemalu tidak akan merasa kwatir lagi akan dicemooh, dikritik, atau
dilecehkan karena pendapat atau pertanyaan yang diajukan mungkin dinilai kurang
berbobot. Melalui pembelajaran on-line,
setiap siswa merasakan adanya kebebasan untuk mengajukan pertanyaan atau
menyampaikan pendapat.
b.
Mempermudah
interkasi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility)
Mengingat sumber
belajar yang sudah dikemas secara elektornik dan tersedia untuk diakses oleh
siswa melalui internet, maka siswa dapat melakukan interaksi dengan sumber
belajar ini kapan saja dan di manapun dia berada.
Demikian juga
dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, yang dapat diserahkan ke guru begitu
selesai dikerjakan. Tidak perlu penyerahan tugas harus menunggu sampai ada
janji untuk bertemu guru. Juga tidak perlu menunggu sampai ada waktu luang guru
untuk mendiskusikan hasil pelaksanaan tugas
tugas apabila dikehendaki.
c.
Memiliki
jangkauan yang lebih luas (potential to
reach a global audience)
Pembelajaran yang
fleksibel dari sis waktu dan tempat, maka jumlah siswa yang dapat dijangkau
kegiatan pembelajaran elektronik melalui internet semakin lebih banyak atau
luas (dari jarak jauh) dan lengkap, tidak terbatas oleh waktu karena bisa
dilakukan kapan saja.
d.
Mempermudah
penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities)
Fasilitas yang
tersedia dalam teknologi internet dan berbagai software yang terus berkembang
turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga
penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar yang telah dikemas dapat
dilakukan secara periodik dengan cara yang lebih mudah sesuai dengan tuntutan
perkembangan materi keilmuannya.
Besarnya peran dan
manfaat E-learning dalam suatu
pembelajaran sehingga E-learning
tersebut tidak lepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kekurangan E-learning
yang dikemukakan oleh Bullen (Soekartawi, 2003 dalam Toruan, 2010:15) antara
lain :
a.
Kurangnya
interaksi antara guru dengan siswa bahkan antar siswa itu sendiri.
b.
Kecenderungan
mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong mengarah
ke aspek bisnis/komersial.
c.
Proses
belajar mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
d.
Berubahnya
peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional.
e.
Siswa
yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung akan gagal.
f.
Tidak
semua tempat tersedia fasilitas internet.
g.
Kurangnya
tenaga atau pelaku pendidikan yang menguasai bahasa pemprograman komputer dan
memiliki keahlian di bidang internet.
F.
Simpulan
E-learning
merupakan sebuah proses pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan).
Ini berarti dengan e-learning
memungkinkan tersampaikan bahan ajar kepada para peserta didik dengan
menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi berupa komputer dan
jaringan internet. Dengan e-learning, belajar
bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, melalui jalur apa saja dan dengan
kecepatan akses apapun. Proses pembelajaran berlangsung efisien dan efektif.
Kelebihan dari e-learning
adalah siswa tidak bosan di dalam kelas sehingga ada suatu inovasi dalam
pembelajaran dan siswa lebih tertarik belajar dengan inovasi baru tersebut.
Akan tetapi kekurangan dari e-learning
ini adalah guru tidak bisa online selama 24 jam, guru harus benar-benar bisa
menyesuaikan materi pada web sehingga
ketercapaian materi tersebut akan didapat peningkatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Toruan, Angriana Brl. 2010. Pengaruh E-Learning Terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa pada Konsep Sistem Imun Di SMA. Skripsi pada FPMIPA UPI
Bandung: Tidak Diterbitkan.
Kedudukan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran. Tersedia: http://tanpasekolah.wordpress.com/2012/04/19/kedudukan-dan-pemanfaatan-teknologi-informasi-dalam-pembelajaran/
(diakses 7 Mei 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar