Rabu, 16 Mei 2012

Teduh..

Semilir angin berhembus, mengguncang daun-daun pinus yang berair hujan
Gemercik hujan masih bersisa, bersuara lembut meneduhkan
mengganti kicau burung yang belum terdengar
Matahari tak tampak, meski semburat cahaya pun tak menghias langit
Aroma teh mengudara memenuhi ruang
menggodaku untuk menghangatkan diri.
Terlalu sunyi.. atau hanya aku yang merasa seperti itu?
Perlahan langit berwarna, rona indah itu menampakkan diri
Satu demi satu orang-orang berlalu, tapi aku masih tak bergerak, tak beranjak
masih membeku di atas kursi rotan kesayangan Ibu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar